Kamis, 12 Februari 2009

Tangkal Kanker dengan Tauge


Tangkal Kanker dengan TaugeTERURAI: Saat proses kecambah, kandungan rantai oligosakarida pada kacang terurai menjadi karbohidrat sederhana pada tauge sehingga semakin mudah diserap tubuh.

Konsumsi kecambah yang berasal dari biji-bijian yaitu tauge yang panjangnya sekitar 3 cm berwarna putih seringkali disarankan bagi orang ingin "subur" dan ingin cepat mendapat keturunan. Nyatanya, tauge memiliki banyak manfaat.

Para ibu biasa memasak menjadi tumis tauge, sedangkan di restoran cina sering dijumpai menu tauge tumis dengan daging bebek. Kebiasaan orang di Bogor mengonsumsi makanan khas dari tauge, yaitu tauge goreng.

Menurut penelitian ilmiah yang dilakukan, sayuran tauge dari jenis apa pun termasuk kacang hijau, kedelai, alfalfa, maupun jenis tauge lainnya, mengandung banyak sekali senyawa fitokimiawi berkhasiat.

Salah satunya kanavanin (canavanine), jenis asam amino bahan penyusun arginin yang paling banyak tersimpan dalam tauge alfalfa. Kanavanin, menurut sejumlah penelitian, mampu melumpuhkan bibit kanker leukimia, usus besar dan pankreas.

Jika dalam kacang kedelai terkandung isoflavon yaitu senyawa fitoestrogen yang menyerupai hormon estrogen, tauge juga memiliki estrogen alami. Estrogen dalam tauge secara nyata dapat meningkatkan kepadatan dan susunan tulang, serta mencegah rapuh tulang (osteoporosis).

Rajin makan taoge membantu wanita terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang menstruasi (premenstrual syndrome/PMS), keluhan semburat panas (hot flashes), pramenopause, dan gangguan akibat menopause.

Saat proses menjadi kecambah maka 90 persen rantai olisakarida terurai menjadi karbohidrat sederhana, sehingga senyawa tersebut mudah sekali diserap tubuh, tanpa menghasilkan gas. Hal itu dapat membantu Anda yang memiliki maslaah ketika memakan kacang-kacangan tapi memerlukan gizi yang terdapat pada kacang-kacangan.

Peneliti dan ahli botani dari Departemen Pertanian AS James Dukes, Ph.D mengatakan, tauge kedelai kaya senyawa anti kanker lainnya. Kerja genistein lebih efektif ketika benih kanker sudah mulai bersemi. Pada saat itu genistein akan bekerja giat mengacaukan pasokan makanan bagi sel-sel kanker, sehingga akhirnya mati.

Tauge juga membantu pengurasan kotoran dalam usus besar karena mengandung banyak serat dan air. Dimungkinkan terjadi karena kekuatan ganda tauge dalam memerangi kanker. Dengan mendorong kotoran segera meninggalkan usus besar, tak ada lagi zat-zat racun dalam kotoran yang dapat diserap tubuh. Hal itu mencegah menumpuknya zat racun, yang dapat merangsang berseminya benih kanker.

Penelitian itu membuktikan tauge memiliki banyak manfaat seperti mencegah osteoporosis, mencegah kanker, melancarkan pencernaan, dan mengurangi gejala menopause.

Tidak ada komentar: